Andai aku dapat menelaah sel-sel di dalam tubuhku
sendiri, Pergerakan para sel anomali pun dapat
kuhentikan sejak dini
Tapi tidak... semua telah terlambat...
Mereka saling meracuni satu sama lain, membuatku cacat
Andai aku membutakan semua sejak awal,
Seharusnya aku tidak perlu merasa kesal
Namun kegilaanmu merombakku secara perlahan
Membuat dirimu menjadi takdir yang membutakan
Andai kukoyak diriku atas
perilaku yang sungguh waras,
Tubuhku seharusnya mati rasa dengan saraf yang terlepas
Keinginan bawah sadarkulah yang kini menyiksaku
Hatiku mulai membujuk raga agar terus membeku
Andai aku tahu semua ini akan terjadi,
Aku akan tetap bernaung di dalam pondok kecilku
Menikmati hari-hari yang kusiasati,
Menjemukan hariku sembari menatap awan yang berlalu
Andai semua ini tidak kusesali,
Aku akan tetap menjadi si kecil mungil
Di dalam dunia yang terbatasi dengan tali,
Aku menikmati semua yang kerdil
Andai aku menolak perubahan demi perubahan,
Aku akan mati sebagai bunga yang layu sebelum berkembang
Tetapi tidak sepenuhnya aku menolak,
Karena tidak sepenuhnya pula aku bijak
Di antara temaram yang menawan
dan terang yang bergirang
Aku merasa lebih baik terjerumus di dalam jurang
Karena memilih berarti berjalan,
Berjalan berarti masa depan,
Dan masa depan membayangiku dengan ketakutan
Andai aku memiliki kekuatan yang lebih,
Sepertinya aku akan berjalan tanpa menoleh lagi
Sepertinya aku akan membebaskan ego yang berdalih
Sepertinya.... aku akan percaya bahwa selalu ada
"sesuatu" yang menanti...
Andai kau tahu... kisahku hanyalah pengandaian...
Kisahku hanyalah gejala pikiran yang dirundung kerisauan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar